Semarang, 10–15 Oktober 2025 — Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Wilayah Jawa Tengah mengadakan Sekolah Program Lazismu Jawa Tengah selama enam hari di Kota Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh para eksekutif divisi program dari Lazismu daerah se-Jawa Tengah dengan tujuan memperkuat kompetensi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pemberdayaan masyarakat.
Acara dibuka secara resmi pada Jumat (10/10/2025) oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu Jawa Tengah, perwakilan Lazismu Pusat Bidang Program, dan PWM Jawa Tengah. Dalam sambutannya, para pimpinan menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas amil agar setiap program Lazismu dapat dirancang dengan pendekatan berbasis data dan berdampak langsung bagi penerima manfaat.

Usai pembukaan, peserta mengikuti pre-test untuk mengukur pemahaman awal terkait manajemen siklus program. Materi pelatihan mencakup kebijakan pendayagunaan zakat, pedoman teknis fasilitator program, serta pengenalan logical framework dan theory of change. Melalui pendekatan ini, peserta diajak memahami alur perencanaan program yang efektif, mulai dari identifikasi masalah hingga pengukuran hasil dan dampak.
Selama kegiatan Sekolah Program Lazismu Jawa Tengah berlangsung, para peserta juga melakukan praktik lapangan di RW 4 dan RW 6 Kelurahan Bandarharjo, Semarang. Mereka terlibat langsung dalam observasi sosial, pengumpulan data, dan diskusi bersama warga untuk menyusun rancangan program berbasis kebutuhan riil masyarakat. Pendekatan partisipatif ini diharapkan memperkuat empati dan pemahaman amil terhadap kondisi mustahik di lapangan.
Tak hanya fokus pada aspek teknis, peserta juga mendapatkan pelatihan komunikasi publik dan dokumentasi digital program. Materi tersebut dipandu oleh tim Humas dan Digital Lazismu yang memberikan praktik langsung pembuatan konten foto dan video program agar lebih menarik untuk publikasi di berbagai platform media sosial.
Acara ditutup dengan sesi refleksi dan penyampaian pesan penutup dari perwakilan PWM Jawa Tengah. Dalam pesannya, beliau berharap para eksekutif program dapat menerapkan seluruh ilmu yang diperoleh di daerah masing-masing sebagai bagian dari upaya memperkuat peran Lazismu dalam mewujudkan lembaga filantropi Islam yang profesional, transparan, dan berdampak.
