Sragen, 31 Juli 2025 – Lazismu Sragen melaksanakan survei Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di wilayah Sragen Tengah sebagai bagian dari persiapan program Kampung Bebas RTLH.
Berdasarkan data terbaru, masih terdapat sekitar 28.000 rumah di Sragen yang masuk kategori tidak layak huni. Kondisinya memprihatinkan—tanpa lantai semen, tanpa jamban, bahkan tanpa dinding yang layak. Situasi ini menjadikan Sragen sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di wilayah Soloraya.
Pemerintah telah memulai validasi data di tingkat desa, namun keterbatasan anggaran membuat bantuan belum dapat menjangkau seluruh wilayah. Untuk itu, Lazismu Sragen bersama Muhammadiyah menginisiasi program Kampung Bebas RTLH yang pada tahap awal akan merenovasi 11 rumah di Sragen Tengah. Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp111 juta.
“Dengan dukungan masyarakat, kami berharap program ini tidak hanya membangun rumah, tetapi juga membangkitkan rasa kemanusiaan,” ujar perwakilan Lazismu Sragen.
Lazismu mengajak masyarakat untuk turut berkontribusi, karena setiap bantuan, sekecil apa pun, dapat mengubah kondisi hidup keluarga penerima manfaat.